Senin, 03 April 2017

Cara MUDAH Budidaya Tanaman Buah Dengan Metode Tabulampot Agar Mampu Berbuah Dengan Cepat Dan Lebat. CARANYA SANGAT MUDAH, BERIKUT INI CARANYA

Cara MUDAH Budidaya Tanaman Buah Dengan Metode Tabulampot Agar Mampu Berbuah Dengan Cepat Dan Lebat. CARANYA SANGAT MUDAH, BERIKUT INI CARANYA

Tanaman buah biasanya memiliki postur tubuh yang tinggi dengan perakaran dalam. Tanaman buah juga membutuhkan ruang tumbuh yang cukup luas. Hal ini tentunya menjadi kendala tersendiri bagi pecinta tanaman buah yang ingin membudidayakan tanaman buah jika kita tinggal di daerah perkotaan dengan lahan yang sangat terbatas. Metode budidaya tanaman buah dalam pot atau tabulampot bisa menjadi solusi bagi para pecinta tamanan buah yang tidak memiliki lahan yang luas.
Budidaya tanaman buah dalam pot (Tabulampot) banyak disukai karena memiliki beberapa kelebihan diantaranya Pemanfaatan lahan atau halaman sempit, Berfungsi sebagai tanaman hias, Mudah dipindah-pindah tanpa merusak tanaman dan Dapat diatur masa berbunga dan berbuah. Akan tetapi ada hal yang perlu diperhatikan bagi pecinta tanaman buah yang ingin membudidayakan tanaman buah melalui tabulampot, Budidaya tanaman buah tabulampot membutuhkan seni tersendiri dan pemahaman lebih terhadap jenis tanaman, karena masing-masing tanaman memiliki karakteristik berbeda. Jadi perlakuannya juga berbeda.
Pada dasarnya hampir semua tanaman buah dapat dibudiayakan dalam bentuk tabulampot. akan tetapi, yang perlu diketahui tidak semua tanaman buah tabulampot bisa menghasilkan buah. Karena meskipun bisa tanaman buah tabulampot tumbuh dengan subur, jenis-jenis tanaman buah tertentu belum bisa berbuah dalam lingkungan tabulampot.
Terdapat beberapa jenis tanaman buah yang lazim dijadikan tabulampot. Tingkat keberhasilan berbuahnya dikategorikan mudah, sulit dan belum berhasil. Beberapa tanaman buah dengan kategori mudah berbuah diantaranya jeruk, belimbing, sawo, mangga, jambu biji dan jambu air. Tanaman yang sulit berbuah antara lain rambutan, lengkeng, manggis, duku dan jambu bol. Sedangkan tanaman alpukat dan durian masih belum berhasil berbuah optimal dalam lingkungan tabulampot.

Berikut ini Tahapan – Tahapan yang Perlu kita perhatikan dalam Membudidayakan Tanaman Buah Dengan Metode Tabulampot agar mampu berbuah dengan cepat :
1. Menyiapkan Bibit Buah Tabulampot
Penentuan bibit tanaman buah merupakan hal yang sangat menentukan tingkat keberhasilan budidaya tabulampot itu sendiri. Dalam budidaya tabulampot sebaiknya gunakan bibit hasil perbanyakan vegetatif karena memiliki beberapa keunggulan antara lain memiliki sifat dengan induknya, keberhasilannya lebih mudah diprediksi dan lebih cepat berbuah. Pilihlah bibit tanaman buah yang bebas dari hama dan penyakit tanaman.
2. Menyiapkan Media Tanam
Media tanam berfungsi sebagai tempat tumbuhnya akar dan untuk menopang postur tanaman. Media tanam tabulampot harus bisa menyimpan air dan memasok nutrisi yang dibutuhkan tanaman. Media tanam yang sering digunakan antara lain : campuran tanah, kompos dan arang sekam dengan komposisi 1:1:1. Bisa juga campuran tanah, pupuk kambing dan sekam padi dengan komposisi 1:1:1. Tanah dan material organik di daerah tropis biasanya memiliki tingkat keasaman yang cukup tinggi.
3. Pemilihan Pot
Pemilihan ukuran pot sebaiknya disesuaikan dengan ukuran bibit tanaman buah yang akan ditanam. Jika bibit buah masih berukuran kecil, sebaiknya menggunakan pot kecil. Tujuannya adalah, disamping menyangkut estetika, penggunaan ukuran pot yang bertahap, nantinya akan memudahkan dalam penggantian media tanam. Jenis pot yang digunakan bisa terbuat dari tanah liat, logam (drum), plastik, semen atau kayu. sebagai catatan Pot dari berbahan tanah liat dan kayu sangat baik untuk tabulampot karena memiliki pori-pori sehingga kelembaban dan temperatur media tanam lebih stabil. Namun kelemahannya bahan-bahan tersebut tidak tahan lama.
Wadah tabulampot yang baik harus memiliki kaki atau alas yang memisahkan dasar pot dengan tanah. Hal ini penting untuk aliran drainase dan memudahkan pengawasan agar akar tanaman tidak menembus tanah.

Baca Juga : WOW SANGAT MENAKJUBKAN Manfaat Daun Pisang Bagi Kesehatan Kita

4. Penanaman Bibit Tanaman
Berikut ini langkah-langkah untuk menanam bibit tanaman ke dalam wadah tabulampot:
  • Siapkan bahan-bahan media tanam, kemudian ayak dan buang kerikil-kerikil yang ada didalamnya. Campurkan bahan-bahan itu hingga merata.
  • Siapkan pot dengan ukuran yang disesuaikan dengan ukuran tanaman. Sebaiknya dimulai dari ukuran pot yang kecil. Sehingga apabila tanaman semakin besar pot bisa diganti, sekaligus sebagai penanda untuk meremajakan media tanam.
  • Letakkan pecahan genteng pada dasar pot, satu lapis saja. Kemudian letakkan juga satu lapis ijuk atau sabut kelapa.
  • Kemudian isi dengan media tanam yang sudah disiapkan hingga setengah tinggi pot.
    Untuk mengurangi penguapan, pangkas sebagian daun atau batang bibit tanaman. Kemudian buka polybag bibit tanaman, letakkan tepat ditengah-tengah pot. Timbun dengan media tanam hingga pangkal batang.
  • Padatkan media tanam di sekitar pangkal batang, pastikan tanaman sudah kuat tertopang. Siram dengan air untuk mempertahankan kelembaban.
  • Simpan tabulampot di tempat yang agak teduh untuk beradaptasi. Siram setiap pagi atau sore hari. Setelah satu minggu, letakkan tabulampot di tempat terbuka.

Baca Juga : Mudahnya tanam cabai di POT

5. Perawatan Tabulampot
a. Penyiraman
  • Tabulampot yang telah jadi harus di letakkan di tempat terbuka dan terkena cahaya matahari sepenuhnya. Pada musim kemarau penyiraman dilakukan setiap hari, bisa pagi atau sore hari. Pada musim hujan penyiraman hanya dilakukan apabila media tanam terlihat kering. Penyiraman menggunakan selang air atau gembor.
  • Bila jumlah tabulampot banyak, penyiraman bisa diprogram dengan membangun sistem irigasi. Sistem irigasi yang paling cocok adalah irigasi tetes. Irigasi ini irit tenaga kerja, hemat air dan mudah dikontrol. Namun memerlukan investasi yang cukup besar.
b. Pemangkasan
Setidaknya terdapat tiga tujuan pemangkasan tabulampot yaitu pemangkasan bentuk, pemangkasan produksi dan pemangkasan peremajaan.
  • Pemangkasan bentuk dilakukan untuk membentuk tajuk baru dan mengatur postur tanaman agar sinar matahari bisa menembus semua bagian tanaman. Selain dua fungsi itu, pemangkasan bentuk juga terkait dengan estetika. Salah satu teori umum dalam memangkas bentuk tabulampot adalah 1-3-9. Artinya, dalam setiap 1 batang primer terdapat maksimum 3 batang sekunder dan dalam 1 batang sekunder maksimum terdapat 3 batang tersier. Batang yang dipilih untuk dibiarkan tumbuh adalah yang sehat dan kuat, sekaligus juga memiliki unsur estetika pada tanaman.
  • Pemangkasan produksi berkaitan dengan fungsi produksi tanaman. Pemangkasan dilakukan terhadap tunas air untuk merangsang pembungaan. Selain itu, pemangkasan dilakukan terhadap batang yang terlihat berpenyakit.
  • Terakhir pemangkasan peremajaan, dilakukan terhadap tanaman yang telah tua. Pada tabulampot yang sudah tua biasanya dilakukan penggantian media tanam dan pot (repotting). Pada fase ini, beberapa cabang perlu dipangkas. Bahkan pada kasus-kasus tertentu hanya menyisakan batang primer saja.
  • Media tabulampot memiliki cadangan nutrisi yang terbatas. Oleh karena itu pemupukan menjadi hal yang sangat vital. Pemupukan pertama dilakukan satu bulan setelah tanam. Selanjutnya dilakukan setiap 3-4 bulan sekali.
  • Pupuk yang digunakan sebaiknya pupuk organik. Jenisnya bisa kompos, pupuk kandang atau pupuk organik cair. Meskipun kandungan haranya tidak seakurat pupuk kimia, pupuk organik memiliki unsur hara yang lebih lengkap. Selain itu penambahan bahan-bahan organik akan merangsang aktivitas biologi dalam media tanam.
d. Pengendalian hama dan penyakit
  • Pengendalian hama dan penyakit pada tabulampot sebaiknya dilakukan sejak dini, yakni sejak memilih bibit. Bibit unggul biasanya memiliki ketahanan terhadap hama dan penyakit tertentu. Pencegahan serangan hama dan penyakit juga bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan media tanam dan kebun. Gulma dan semak belukar disekitar kebun bisa menjadi sumber hama dan penyakit.
  • Bila tabulampot sudah kadung terserang hama atau penyakit, langkah pertama bisa diberantas secara manual. Misalnya dengan memungut ulat yang menyerang atau memangkas dahan yang terkena penyakit.
  • Pada saat tabulampot berbuah, lindungi buah dengan plastik atau jaring pelindung. Atau juga bisa dengan memasang perangkap hama, seperti penggunaan hormon feromon untuk memerangkap lalat buah.
  • Penyemprotan tabulampot dengan pestisida menjadi dilema. Biasanya tabulampot ditanam di pekarangan yang dekat dengan pemukiman. Pestisida kimia tentunya akan sangat berbahaya dan mencemari lingkungan sekitar. Oleh karena itu, gunakan selalu pestisida organik.
  • Jika Tanaman buah tabulampot yang telah mencapai ukuran tertentu perlu dipindahkan. Ruang tabulampot harus cukup untuk menopang ruang gerak tanaman. Pemindahan dilakukan sekaligus dengan pergantian media tanam.
  • Pergantian media tanam dalam tabulampot tidak hanya berfungsi memindahkan tanaman pada pot yang lebih besar saja. Perlu juga dilakukan pemangkasan peremajaan. Misalnya, pemangkasan akar tanaman. Akar tanaman yang terus tumbuh akan membuat media tanam menjadi padat.
  • Akar yang panjangnya lebih dari 25 cm harus dipangkas. Kepadatan akar juga harus dikurangi. Bersamaan dengan pemangkasan akar, daun dan batang juga dipangkas untuk mengurangi penguapan.

Baca Juga :  INI DIA TIPS SEDERHANA MENANAM ANGGUR DALAM POT BERBUAH LEBAT

Demikianlah informasi tentang cara budidaya tanaman buah dengan metode tabulampot. Semoga informasi tersebut dapat menambah wawasan atau pengetahuan kita tentang budidaya tabulampot.
terima kasih

Sumber : jual benih murah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar